ANJING SYARQIYAH
.....................................................
“Apa masalahnya
dengan anjing itu?”
“Kak, kami
merasa tidak enak dengan warga yang terus menerus membicarakan anjing di makam
syarqiyah. Saya tidak mengerti bagaimana bisa binatang najis seperti itu
mengganggu makam syarqiyah.”
Ada hal yang
sebenarnya ingin dikatakan Ismi pada Adam dan Sumi. Namun, saat ia ingin
mengutarakannya, pak haji sulaiman datang dan sudah berdiri di belakang mereka.
Mereka bergantian bersalaman dan menyilahkan pak haji untuk duduk bersama
mereka.
Hal yang satu-satunya ingin Ismi
harapkan adalah semoga ayah mereka tidak mendengar hal-hal yang terjadi
belakangan.
“Bagaimana
dengan ibumu? Di mana dia?” tanya pak haji.
“Di kamar.
Sedang istirahat, yah.”
“Apa masih sulit
untuk melepas syarqiyah? Ini sudah jalannya. Mau bagaimana lagi. Ditangisi,
dilamuni sekalipun tidak akan kembali.”
“Ayah..” Ismi
hendak mengalihkan pembicaraan. Namun pak haji bilang:
“Ada hal yang
menggangguku tentang anjing yang jadi bahan bicaraan orang baru-baru ini.”
Ismi, Sumi dan Adam
sama sekali tak menyangka jika hal itu sudah diketahui ayahnya.
“Bagaimana ayah
bisa tahu? Apa ada yang bilang pada ayah?”. Ismi melirik Adam dan Sumi. Mereka
menggeleng.
“Mana mungkin
tidak tahu. Yang benar saja. Bahkan sebelum hal ini mengganggu orang..”
Kemudian pak haji berkisah. Jika
jauh sebelum hal naas yang menimpa syarqiyah, ayah pernah memergoki syarqiyah
mengelus binatang yang dikiranya kucing di gang dekat kost-an syarqiyah saat
mengunjunginya beberapa tahun lalu ketika Syarqiyah baru membuka prakteknya.
Saat itu syarqiyah pun kehabisan kata untuk menjelaskan apa benar yang dilihat
ayah. Syarqiyah bilang, ia mulai mengenal anjing itu saat sekelompok anak
melempari anjing itu dengan batu hingga terluka. Ia menyaksikan anjing itu
meringkuk disudut dan tampak lemah. Ia mengusir anak-anak itu. Ia mengira jika
anjing itu sudah mati dan hendak ia kuburkan selayaknya. Namun saat ia bopong,
anjing itu merintih dengan suara yang sangat lemah. Jadilah ia bawa anjing itu
ke tempat yang jauh dari pemukiman. Orang-orang sekitar mengira jika anjing itu
adalah peliharaannya. Pasalnya syarqiyah sering terlihat orang sekitar bermain
dengan anjing itu.
Saat itupun ayah menegaskan padanya
jika lebih baik dia menganggap anaknnya mati daripada melihatnya sedang bersama
anjing. Dengan tegas syarqiyah membalas ucapan ayahnya.
“Jika memang
islam adalah agama penyayang, kenapa harus memusuhi binatang ini.” Ayah
menjawab:
“Hal seperti itu
sudah terjelaskan dalam qur’an dan hadist, apa kau masih meragukan?”
“Ayah. Saya tahu
betul tentang hal itu. Niat saya hanya menolong binatang yang tengah sekarat
akibat dianiaya sekelompok anak.Agama mengajarkan kita menjadi penyayang. Dan
biarkan saya membagi kasih sayang itu dengan binatang yang dianggap najis ini.”
“Anggaplah
ayahmu ini mati karena gagal meluruskan anaknya.”
“Ayah tidaklah
gagal. Ayah mengajarkan kasih sayang tidaklah terbatas pada manusia. Tapi semua
mahluk. Jika hal ini dikemudian hari akan membawa saya pada dosa dengan najis, maka
tak akan saya hindari.”
Saat itu ayah hanya diam dan pergi.
Masa bodo dengan kekeras kepalaan anaknya.
“Dan untuk saat
ini, melihat anjing itu kerap mendatangi makam syarqiyah, ayah tidak mau
peduli. Jika anjing itu menganggap syarqiah adalah majikannya, maka biarkan.
Selama anjing itu tidak mengganggu, jika anjing itu ingin mati di situpun
biarkan. Katakan pada orang-orang untuk berhenti menggangu anjing itu.”
Lama setelah beberapa waktu berlalu,
seseorang melihat anjing itu sudah kaku tak bergerak. Maka, diam-diam ia kuburkan
di samping makam syarqiyah.
Indramayu,
september 2015
Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan dalam penulisan kami ......
Untuk melihat puisi - puisi lainnya silahkan klik DI SINI
Untuk membaca cerita atau cerpen silahkan klik DI SINI
Untuk download Software,Game,atau Video tingggal klik DI SINI
Bagi yang suka baca berita seputar Indramayu silahkan klik DI SINI
Untuk yang suka membaca Novel DI SINI
Terima Kasih sudah mengunjngi Blog kami TBM LENTERA HATI
Kami tunggu Kritik dan Sarannya !!!
**
Untuk teman teman yang mempunyai cerpen, puisi, novel, dan lainnya juka ingin di publish di sini silahkan kirim file nya ke email : tbm.lenterahati@gmail.com