RELENTLESS LOVE (BAB 11 PART 1: TERBONGKARNYA SKENARIO PRASS )


By Iin Indrayani

11.TERBONGKARNYA SKENARIO PRASS DAN HELLEN

       
        "Control yourself Amanda, dont be like this in front of everyone ", tegur Paman Matth kepadanya yang langsung direspon oleh Prass dengan melayangkan telapak tangan kearahnya.

        "Dont stop her Uncle, let her to do what she want ! ", balas Prass yang nampak menerima tamparan itu dengan sangat lapang, sementara Ferly secara refleks langsung menyentuh pipi kanannya dengan penuh kekhawatiran. "Mas Prass .. ?"

"Aku tidak apa apa Sayang ".

         Amanda semakin geram melihat sikap dingin dari Prass dan keharmonisan mereka berdua. Matanya tiada henti menatap mereka secara bergantian.

        "Why you dont tell me about your marriage arrangement , are you scared I will destroy your plan with her ?", tanya-nya kepada Prass dengan penuh emosi.

Prass memejamkan matanya dan berkata, "Aku hanya tidak ingin menyakiti hatimu Manda ".

        "Kau sudah menyakitiku Prass, apa kau lupa kebersamaan yang kita jalin sejak kita kecil hingga kita sedewasa ini. Aku selalu berkata I much love you, tapi apa... kau tidak pernah merespon ucapanku, dan tiba tiba saja kau menikah dengan orang lain tanpa memberitahuku.. You Fooled me !"

        "Aku tidak bermaksud seperti itu padamu , aku mencintai wanita yang sudah menjadi istriku saat ini, and this is pure from my heart , you can't force me to love you ! ",

       "But you force her to marry with you , don’t  you think I dont know even you snatch that woman from your brother, ! " Ketusnya yang membuat Ferly terlihat sedih dengan ucapannya.

       "You shut Up !!! " Prass tak bisa lagi menahan emosinya. Dia melayangkan tatapan yang cukup sadis kearah Amanda, kemudian dia memegang erat tangan kanan Ferly dan mengajaknya untuk masuk kerumahnya meninggalkan semua orang yang berada di pesta itu.

        "You see , I will repay all this soon ", Gumam Amanda dalam hati sembari menatap kepergian mereka.

         Perasaan Amanda semakin hancur melihat Prass yang terkesan mengabaikannya. Tanpa menunggu lama, Diapun pergi dengan begitu cepat dan masuk kedalam mobil Dyno.
Paman Matthew, Bibi Alice, Giyo dan Digta mengikuti Prass dan Ferly untuk masuk kedalam rumahnya, sementara Hendrik dan Nova meminta maaf kepada para undangan dan mengakhiri acara pesta siang itu.
***

        "Who tell her about your wedding day?" Tanya Paman Matth.

        "My step brother ".

 Ferly sangat terkejut begitupun dengan Giyo dan Digta.

         "Dia sakit hati banget Fer sama lu ", Gumam Giyo .

          Prass mengajak Ferly untuk beristirahat di kamar pengantin mereka. Sementara yang lainnya masih berkumpul diruang tamu. Ferly menatap kamar barunya yang begitu cantik dengan dekorasi yang mewah memikat.

          "Apa kau suka kamar kita Sayang ?"

         Ferly tersenyum senang seakan lupa dengan kejadian barusan. Prass melepas jas hitam yang ia kenakan dan meletakkannya disebuah sofa yang menghadap ke jendela kamar. Tiba tiba Ferly merasa canggung saat melihat Prass berbaring diatas sofa dengan sangat santai. Prass mulai memejamkan matanya dan Ferly menggunakan kesempatan itu untuk melepas gaun yang Ia kenakan.
   
         "Susah banget sih ", gumamnya sembari menurunkan resleting gaun yang berada dibelakang pungungnya. Prass mendengar suara Ferly dan langsung beranjak mendekatinya, " kenapa Fer ?"

           Ferly terperanjat dan salah tingkah di depannya. "Tidak tidak, aku tidak apa apa ", jawabnya sambil berpura pura sibuk melihat dekorasi kamar mereka.

          Prass keluar dari kamar saat Bibi Alice memanggilnya untuk berpamitan kembali ke hotel mereka. Giyo dan Digta-pun berpamitan kepada Ferly dan Prass untuk kembali kerumah sakit menjenguk Bu Hesty. Hanya ada Hendrik dan Nova yang terlihat masih sibuk merapihkan dekorasi pesta diluar rumah. Ferly kembali canggung karna hanya ada dirinya dan Prass didalam rumah itu. Dia langsung masuk kembali kedalam kamar saat mendapati Prass terus melirikkan mata kearahnya.

         "Kau lugu sekali Fer.. " gumam-nya sembari tertawa kecil didepan pintu,

         "Kenapa susah sekali melepas gaun ini, aku sudah sangat gerah dan mulai tak nyaman mengenakannya ",

          "Apa kau tidak ingin meminta bantuanku ?" wajah Ferly mulai menegang kembali, Prass langsung menutup pintu kamar itu dan menguncinya dari dalam.

          "Apa yang Mas lakukan ?"

           Prass berjalan kearah Ferly yang terlihat sangat gugup, "Bukankah kau ingin melepas gaunmu itu sayang ?"

Ferly mengangguk dengan ragu .

           "Aku akan membantumu melepaskannya  ",

           Prass langsung berdiri dibelakangnya. Tangannya mulai menurunkan resleting gaun yang sedari tadi tak dapat diturunkan oleh Ferly. Pemuda tampan itu nampak kagum dengan kulitnya yang begitu putih mulus, dia juga melepaskan kalung permata yang melingkar dilehernya, Ferly semakin tegang saat jari jemari Prass menyentuh kulit lehernya. Sementara Prass semakin terpikat dengan kemolekan istrinya, dengan refleks dia mencium lembut pundak Ferly dari belakang. Gadis innocent itu seperti merasakan sengatan listrik yang begitu kuat hingga Ia memejamkan kedua matanya dan berputar kearah suaminya dengan nafas yang tak teratur.

          "A a  aku  ... ".

          "Sssstttttttt... ".

           Prass meletakkan jari telunjuknya kebibir Ferly, kemudian dia membantunya untuk melepaskan gaun itu dari tubuh Ferly, Ferly hanya mengenakan dress tipis diatas lutut , gejolak jiwa mereka mulai tak dapat terkontrol. Prass langsung mendekap pinggangnya membuat Ferly semakin terlihat tegang, gugup dan ada sedikit ketakutan diwajah polosnya.

           Prass menikmati raut wajahnya yang begitu polos kemudian diapun tertawa kecil hingga membuat Ferly terkejut dan langsung membuka matanya.

          "Kau lucu sekali Fer, apa kau fikir kita akan menikmati malam pertama kita disiang bolong seperti ini ?" Celetuknya hingga membuat Ferly begitu kesal dan melepas dekapannya.

          "Benarkah .. baiklah .. kalau begitu jangan dekati aku sampai nanti malam, aku ingin beristirahat sendiri disini ,, ",

           Ferly-pun menjauh dari Prass dan berjalan kesamping tempat tidur mereka, Prass masih tetap tersenyum kecil melihat sikap istrinya yang terkesan lugu.

          "Ferrrlyyyy .. ", lelaki tampan itu berteriak melihat Ferly hendak tergelincir karna hak sepatunya yang tersangkut permadani kamar. Prass langsung menariknya dan mereka terjatuh bersama di ranjang tidur, Ferly memejamkan matanya karna syok, sementara Prass menatap mesra wajahnya yang berjarak hanya beberapa senti saja dari hidungnya yang mancung.

         "Kau cantik sekali Fer.. " ucapnya dalam hati,

          Ferly membuka matanya dengan pelan dan mendapati mata Prass yang tiada berkedip menatap dirinya, Ferly tak dapat menggerakkan tubuhnya sedikitpun karna kedua tangan Prass yang memeluknya begitu erat. Mata mereka saling bertatapan dalam diam, masa masa dari pertemuan awal mereka hingga moment pernikahan di gereja kembali hadir dalam imajinasi mereka, sampai akhirnya mereka berciuman cukup lama.

         "Kriiiinggggg, kriiiinggg, kriiiiiiiiiiiingggggg ",

          Mereka terperanjat saat ponsel Ferly berbunyi, Prass langsung melepas pelukannya dan berdiri membelakangi Ferly, Ferly-pun berdiri sambil merapihkan rambutnya yang acak acakan, mereka jadi salah tingkah satu sama lain. Ferly meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja, sementara Prass berjalan ke ruang tamu.

          "Feeeeer, gue kangen sama lu ... gue cemburu ngeliat si muka horor nyium bibir lu di gereja ", celetuk Giyo dengan suara khasnya yang menggema dari balik ponsel.

          "Aku kira ada apa Yo, gimana keadaan Ibu baik baik saja kan , nanti malam aku akan menjenguk Ibu kerumah sakit ",

          "Bu Hesty baik baik aja Fer, udah lu nikmatin aja pernikahan lu dulu, nanti si muka horor marah lagi ke gue gara gara gue telfon , hati hati lu disitu Fer awas kalo dia macem macem jangan sungkan buat lapor ke gue ".

          "Lapor lapor apaan sih Gi, dia kan suamiku sekarang yang ada dia yang bakal ngehajar kamu kalo kamu macem macem sama aku ", jawab Ferly setengah bercanda.

          "Jahat lu Fer sama gue, awas aja kalo lu sampe ngelupain gue ".

          Giyo mematikan ponselnya dan Ferly meletakkan kembali ponsel itu dengan sedikit tawa diwajahnya, beberapa detik setelahnya wajahnya kembali murung dan tiba tiba ia teringat tentang Amanda, dia bergegas mendekati Prass diruang tamu dan duduk disampingnya, Prass berpura pura sibuk dengan majalahnya seakan akan tak melihat keberadaanya, mereka terlihat canggung karna incident dikamar barusan. Ferly-pun memulai pembicaraan mereka.

         "Yang aku lihat, sepertinya Amanda sangat mencintai Mas Prass. Aku kasihan melihat dia seperti itu ".

Prass menatapnya dan mulai menarik nafasnya dalam dalam.

         "Dengar, aku memang bukan lelaki yang baik, tapi aku juga membutuhkan wanita baik baik untuk mendampingiku sebagai seorang suami, aku tidak menyukai dia karna sifatnya yang egois, dia lembut jika dia menyukai sesuatu tetapi dia kasar jika dia membencinya, dan aku tidak suka dengan wanita seperti itu, kami memang bersahabat cukup lama.. tapi aku tidak punya perasaan lebih terhadapnya ".

Lelaki tampan itu menggenggam kedua tangan Ferly dan menatap lebih serius dari sebelumnya.

       "Aku belum pernah merasakan apa itu cinta sebelum aku bertemu denganmu, dan sekali aku yakin dengan perasaanku, aku tidak akan pernah melepaskannya, dan kau tidak perlu terbebani dengan sikap Amanda terhadap kita, aku akan bicara dengannya jika emosinya sudah mereda sekalipun aku tidak yakin kalau dia akan mendengarkan penjelasanku ".

       "Aku percaya Mas mampu menetralisir keadaan ini, aku sangat berharap Amanda bisa menerima kehadiranku diantara persahabatan kalian seperti Hendrik dan Nova yang begitu menghormatiku sebagai istrimu ",

Mereka saling melempar senyum dan berpelukan dengan erat.
**

         Sementara di luar sana, suasana emosional masih menyelimuti Dyno dan Amanda. Dyno menghentikan laju mobilnya di sebuah taman di pertengahan kota, hatinya hancur hingga Ia tak mampu berkata apa apa lagi saat itu. Bayang bayang Ferly dengan segala kecantikannya seakan menertawakan kekalahannya pagi itu. Sedangkan Amanda masih terlihat emosional darinya.

        "Kau bodoh Dyno, mana mungkin kau tidak tahu kalau mereka melaksanakan pernikahan itu di gereja , sekarang lihatlah mereka sudah menikah dan kita sama sama kehilangan orang yang kita cintai, "

         Dyno tak menggubris ucapan Amanda, dia termenung sambil mengingat kembali saat Ferly keluar dari mobil Prass menggunakan gaun pengantinnya, matanya yang bening kembali berkaca kaca.

        "Aku akan pergi dari Jakarta, aku sudah kalah dari Prass .. dan aku melihat wajah Ferly begitu bahagia dengan pernikahannya , untuk apa aku disini jika orang yang kucintai sudah bahagia dengan orang lain ",

        "Kau bukan hanya bodoh, tapi kau juga sangat lemah, hanya sampai disinikah perjuanganmu untuk merebut kembali orang yang kau cintai , aku bersumpah aku tidak akan membiarkan mereka hidup bahagia "
Tantang Amanda.

        "Seandainya saja malam itu aku tidak hadir ke pestanya Hellen, semua hal buruk itu tidak akn pernah terjadi, dan Ferly tidak mungkin memutuskan pertunangan kami, dan ....
dan mungkin kecelakaan maut yang merenggut Ayahnya takkan pernah terjadi hingga dia begitu membenciku sekarang ", Balas Dyno dengan penuh penyesalan. Garis kerut di dahi Amanda menandakan ia menangkap sesuatu yang aneh dari ucapan Dyno barusan.

        "Pestanya Hellen , kapan dia merayakan pesta ?"

        "Sekitar setengah bulan yang lalu, dia mengundang kami untuk datang ke pesta ulang tahunnya tapi aku datang tidak bersama Ferly dan dari itu awal kehancuran hubungan kami bermula ". tuturnya

        "Dan Prass langsung menikahi tunanganmu saat kalian baru saja putus , ini tidak masuk di akal fikiranku ".

        "Nothing impossible untuk seorang Prass, kau-pun tahu betapa dia sangat membenci aku dan Mamahku ".

        "Tunggu tunggu... tadi kau bilang Hellen merayakan pesta ulang tahun bukan , ini lebih tidak masuk akal karna dua bulan yang lalu Hellen-pun sudah merayakan ulang tahunnya di London bersama keluarga besar kami bahkan akupun datang ke acara itu ".

         Wajah Dyno langsung berubah. Dia mengingat ingat kembali saat saat di pesta itu hingga dia tak sadarkan diri dan tiba tiba terbangun disalah satu kamar dirumah Hellen.

        "Ada apa ?" Tanya Amanda,

        "Sesuai dugaanku, ini semua adalah skenario yang sengaja dibuat oleh Prass dan Hellen untuk menghancurkan hubunganku dengan Ferly ",

        "Aku percaya jika Hellen melakukan semua itu, tapi tidak untuk Prass ".

        "Buktikan jika kau yakin Prass tidak tidak ikut andil dalam masalah ini, tapi aku akan tetap pada keyakinanku, kau bisa menemui Hellen dan memaksanya untuk berkata jujur, bukankah kaupun tahu semua tentang kejelekan sepupumu yang bahkan tidak diketahui oleh orangtuanya ".

        Amanda langsung tersenyum kearah Dyno.Kemudian mereka melirik satu sama lain dengan penuh perencanaan diotak mereka untuk menguak pemilik skenario dari skandal yang sedang mereka hadapi.
☆♡

           Suara pintu terbuka cukup kuat menerjang dinding disampingnya. Hellen yang sedang menonton tv sambil makan french fries langsung terperanjat hingga melempar semua yang ada digenggaman tangannya, sebuah remot tv yang terpental cukup jauh dari tempat semula hingga pecah berkeping keping dan french fries yang berserakan dikakinya.

          "Amanda ?" . Gumam Hellen.

          "Ya, aku ! ". Jawabnya dengan ekspresi yang sangat angkuh , sedangkan Hellen terlihat sangat tegang seakan akan orang yang berada didepannya adalah pemilik kartu matinya. Amanda tertawa melihat ekspresi Hellen yang sebelas dua belas seperti kucing yang tertangkap saat mencuri ikan.

        "Ada apa kau kemari , kapan kau datang dari London ?".

        "Jangan berlagak bodoh Hellen, aku tahu kau menyembunyikan hal besar dariku, katakan  sejak kapan kau mengenal Prass ?" Gertak Amanda.

         Hellen terlihat gugup hingga tak menyadari bahwa kaki belakangnya menabrak sofa, diapun terduduk diatasnya.

         "Aku belum lama mengenalnya ",

          Amanda tertawa. "Benarkah, bukankah kau tahu aku dan Prass sangat dekat selama ini, dan kaupun pasti tahu rencana pernikahan Prass dengan Ferly tapi kenapa kau tidak memberitahuku Hellen , apa memang dia terlibat dalam skandal murahanmu untuk menjebak Dyno dimalam itu ?".

         Hellen langsung mendongakkan kepalanya kearah Amanda, bola matanya yang berputar kesana kemari semakin membuat Amanda yakin dengan apa yang dia ucapkan barusan. Amanda menggebrag meja dengan sangat keras hingga Hellen ketakutan.

        "Apa yang kau inginkan dariku Amanda, aku tidak punya masalah denganmu bukan ?".

        "Kau bermasalah denganku jika kau tidak membongkar skenario kalian didepan Ferly secepatnya, atau aku akan melaporkan kejadian malam itu pada orangtuamu, dan mereka akan menarik semua fasilitas yang kau gunakan selama ini ".

        "Tidak , jangan bicara apapun pada mereka tentang kejadian malam ulang tahunku di London, mereka pasti akan sangat marah padaku ".

         "Baguuusssss, kalau begitu lakukan apa yang aku katakan, jika tidak aku bersumpah akan memberitahu orangtuamu bahwa kau adalah pecandu narkoba selama ini ! ".

           Hellen menganggukkan kepalanya dengan pasrah sementara Amanda tersenyum sangat licik sambil membayangkan kepercayaan Ferly yang akan segera pudar terhadap Prass.

**

To be continue bab 11 part 2...

( Bagi yang berminat untuk mengoleksi bukunya, bisa hubungi aku langsung ya ...
Facebook : Iin Indrayani, yang ada di Indonesia atau juga di Taiwan. untuk indo harga novel Rp.70.000 " 400 halaman ", untuk taiwan sekitar 400Nt / 450Nt. awal bulan depan sudah masuk proses cetak, Insha Allah. Terima kasih )

Untuk kembali membaca Klik  Bab 1 DENDAM MASA LALU
Untuk kembali membaca Klik  Bab 2 PERTEMUAN PRASS DAN FERLY
Untuk kembali membaca Klik  Bab 3 PERMAINAN DI MULAI
Untuk kembali membaca Klik  Bab 4 RINDU TERTUTUP GENGSI
Untuk kembali membaca Klik  Bab 5 PERTUNANGAN FERLY
Untuk kembali membaca Klik  Bab 6 RUMAH,PESTA,DAN PEMANDANGAN MENGERIKAN
Untuk kembali membaca Klik  Bab 7 RINDU TERTUTUP GENGSI
Untuk kembali membaca Klik  Bab 8 LAMARAN TAK TERDUGA
Untuk kembali membaca Klik  Bab 9 KONFLIK PREWEEDING
Untuk kembali membaca Klik  Bab 10 PERNIKAHAN PRASS


Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan dalam penulisan kami ......

Untuk melihat kegiatan kegiatan TBM LENTERA HATI  lihat saja  DI SINI ya ..........
Untuk melihat puisi - puisi lainnya silahkan klik DI SINI
Untuk membaca cerita atau cerpen silahkan klik DI SINI
Untuk download Software,Game,atau Video tingggal klik DI SINI
Bagi yang suka baca berita seputar Indramayu silahkan klik DI SINI
Untuk yang suka membaca Novel DI SINI

Terima Kasih sudah mengunjngi Blog kami TBM LENTERA HATI
Kami tunggu Kritik dan Sarannya  !!!
**
Untuk teman teman yang mempunyai cerpen, puisi, novel, dan lainnya juka ingin di publish di sini silahkan kirim file nya ke email : tbm.lenterahati@gmail.com

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form