SEBENING HATI ILYAS by IIN INDRAYANI


BAG.1
     Rintik hujan menerpa bumi. Di ujung warna jingga yang tenggelam di ufuk barat, semburatnya melukis segaris senyum di bibirku. Indah, menawan, bak pintu Surga yang hendak menjemput mahkluk makhluk terpilih-Nya. Gemercik air yang jatuh di depan mataku, menuntunku untuk menikmati karunia Tuhan yang turun senja itu. Meski tak lama. Hanya setengah jam, aku duduk diteras rumah sambil mengenang masa masa terindahku. Di masa itulah, aku masih tertawa lepas bersama mereka. Tali kasih di antara kami, mampu mematahkan tangkai tangkai kegelisahan setiap waktunya.

     “Chik, mau dibelikan apa ulang tahun nanti?“ tanya Mamah.

      “Chika sayang, kalau dari Papah kamu mau apa Nak?” sela Papah kemudian.

      Ah, masa masa itu. Lebih dari lima tahun yang lalu, aku merasakan kehidupan yang benar benar hidup dalam sanubari hatiku. Kehidupan, di mana setiap anak pernah merasakan kasih sayang dan cinta dari kedua orangtuanya. Bahkan, mungkin mereka masih merasakannya hingga tumbuh menjadi anak yang dewasa dengan bimbingan, serta kasih sayang orangtua yang melimpah ruah. Tapi tidak denganku.

      Ya, awal kehancuranku adalah saat itu. Saat di mana aku tak lagi merasakan indahnya kehidupan yang benar benar hidup. Aku yang dulu banyak di puji orang karena wajahku yang cantik dan keharmonisan kedua orangtua yang mengikatku. Namun hari itu menjadi saksi di mana aku harus menerima nasib menjijikkan seumur hidupku. Aku sadar betul, sepenuhnya hal itu terjadi karena kesalahanku sendiri. Namun tak menepis kenyataan, bahwa dibalik ketololanku itu, aku memiliki alasan besar yang menjadi penyebabnya yaitu, Perceraian Orangtuaku.

      Gerimis hampir usai. Semburat jingga tak lagi terlihat oleh kedua mataku. Aku melangkahkan kakiku kedalam kost, setelah membaca sebuah pesan dari orang yang aku panggil Bu Rossi.

      “Chik, malam ini jangan minta libur ya. Tak ada orang di cafe!“.

      Pesan Singkat namun berbobot. Selalu begitu. Selalu demikian. Itulah beliau, menejer kafe di mana aku bekerja, Bu Rossi. Jika aku menolak, sama saja aku mencari mati. Karena bagi wanita bermake-up menor itu, aku adalah ladang duit untuknya. Benar, keputusasaan dan kekecewaan terhadap orangtuaku, aku tumpahkan kedalam jurang neraka yang begitu dalam. Sebuah dunia malam di mana adegan orang orang dewasa bertaburan di depan mataku.

     Tak ada rasa malu ataupun rasa takut akan perhitungan hari akhir. Semua orang yang berada di dalam kafe itu terlarut dalam kesenangan duniawi yang mereka puja.
Tak lama kemudian, aku keluar dari kost-anku dan langsung meluncur ke kafe itu dengan taksi. Taksi itu tak lain jemputan dari Bu Rossi. Hidupku begitu terjamin olehnya. Kegiatanku sehari hari hanya tidur dan bermalas malasan di kamar kost yang berukuran persegi ini. Namun, perabotan di dalamnya cukup komplit dan terbilang branded.

      Selang setengah jam, taksi mengantarku ke sebuah kafe yang membuatku bisa hidup enak tanpa harus bekerja keras. Hanya menemani beberapa tamu spesial Bu Rossi di sebuah ruang karaoke yang cukup mewah. Ya, awalnya aku tidak pernah berfikir untuk menjadi wanita penghibur para lelaki hidung belang di kota ini. Namun semua terpaksa aku lakukan karna aku terlanjur kotor!

      Perceraian kedua orangtuaku lima tahun lalu membuatku seperti anak yang terabaikan. Mamahku, yang masih terbilang muda begitu cepat merasakan kebahagiaan di pernikahan keduanya. Dan tragisnya, usia suami Mamah sangat jauh di bawahnya. Bahkan hampir seumuranku, sekitar 25 tahunan saja. Saat itu, aku menjadi topik paling hangat di kampungku, karna pernikahan mereka. Aku muak, aku benci, aku malu. Karena hal itu, aku meninggalkan rumah Mamah dan memilih untuk tinggal dengan Papahku. Beliau sangat baik, dan kebaikannya itulah yang membawa beliau kembali ke sisi Tuhan dengan cepat. Hanya di usia 45 tahun saja. Tepatnya 3 tahun yang lalu, setelah dua tahun perceraian itu terjadi.

       Hidupku hancur, bak beling jatuh dan tergilas ban mobil yang sangat besar. Hidupku hampa, satu satunya orang yang aku hormati telah pergi untuk selama lamanya. Lalu bagaimana dengan aku? Disitulah, awal kenistaanku di mulai karena keegoisan seorang Mamah yang membuat hidupku terguncang. Hatiku pecah. Dan masa depanku suram.

      “Chik, ikut aku saja ke kafe. Kerja ringan, apalagi kau sangat cantik. Pasti boss sangat menyukaimu. Nilai plus yang kau miliki, tubuhmu tinggi semampai. Pria mana yang tidak suka padamu?” ujar Nora, teman yang menjadi sandaran hatiku ditengah guncangan jiwa yang kurasakan.

      “Ah, nanti kalau aku di apa apain sama mereka gimana? Pekerjaanmu itu kan di sebuah karaoke yang cukup besar di Jakarta ini Nor, pasti banyak lelaki hidung belang yang keluar masuk di dalamnya“.

       Nora tersenyum kecil. “Nggaklah, kan kita cuma menemani mereka saja, sambil benyanyi. Ya, itung itung menghibur diri jugalah Chik. Emang kau mau cari kerja dimana, susah loh nyari pekerjaan di kota ini. Dapat pun hasilnya nggak akan setimpal dengan tanggungjawabnya“ tambah Nora meyakinkan aku.

       Aku terdiam sejenak. Sakit hatiku terhadap Mamah membuat aku berani mengambil keputusan segila itu. Ya, saat di mana aku resmi menjadi seorang wanita penghibur di sebuah kafe, di saat itulah rasa kebencianku terhadap Mamah seakan terbalaskan. Mamah saja bisa meninggalkan aku untuk menikah lagi. Kenapa aku tidak bisa berbuat lebih gila dari beliau?

       Beberapa bulan pertama, aku benar benar menikmati pekerjaan itu. Bahkan aku sudah lupa dengan sakit hatiku terhadap Mamahku yang gila itu. Dan di bulan ketiga itulah awal kehancuranku bermula.

      “Chik, kau sangat cantik sekali malam ini. Apa kau mau menemani aku satu malaaaam saja, aku berani bayar kau 20 juta jika kau bersedia“ Ujar seorang tamu yang sejak dulu memang tertarik padaku.

       Aku tak menghiraukan tawarannya, karena telingaku sudah kebal dengan rayuan rayuan semacam itu bahkan tak sedikit juga tamu yang berbicara kasar padaku.

        “Dasar sombong! Bekerja di karaoke saja belagu. Berapa harga keperawananmu itu Chik?”

        ‘plaaakkkkkkkkk”. Aku yang geram langsung melayangkan tamparan keras ke wajah lelaki berwajah bersih itu. Aku akui dia memang tampan dan berpenampilan sangat menarik. Namun tak pernah terbesit di otakku untuk bermalam dengannya. Walau aku bekerja di sebuah kafe dan karaoke, tapi aku masih memiliki komitmen sebagai batasan terhadap para tamu yang sering aku temani.
***
Pada suatu malam, tak tahu kenapa kepalaku terasa pusing sekali. Padahal seharian di kamar kost aku merasa baik baik saja. Kusandarkan tubuhku di atas sofa panjang. Pria berwajah bersih namun playboy bernama Andrew kembali datang ke kafe. Ia mendekati aku yang sedang menetralkan rasa sakit di kepalaku.

      “Kau kenapa Chik?”

      “Tak apa. Badanku lagi nge-droup saja“ jawabku sekenanya.

      “Aku antar ke dokter Chik, mau yah?”

      “Dokter mana yang masih buka jam segini?” ketusku.

       “Sudah, ikut saja, aku tahu klinik yang buka 24 jam. Tak jauh kok dari sini“ balas Andrew penuh perhatian.

       Aku tidak tahu mengapa malam itu dia berubah baik padaku, setelah sebelumnya dia merendahkanku habis habisan. Rasa sakit di kepala meloloskan kecurigaanku terhadapnya. Aku begitu saja menjawab ‘Ya’ kemudian kami meluncur dengan mobilnya.

       “Sepertinya aku pernah melihat mobil ini sebelumnya, tapi dimana?” gumamku dalam hati.

        Namun, rasa sakit yang menggerogoti kepalaku membuat aku menepis pertanyaan itu dari otakku. Mobil yang dikemudikan Andrew meluncur dengan cepat. Rasa sakit di kepalaku semakin hebat. Hingga akhirnya aku tak sadarkan diri didalamnya.
***

To be continue..Page 2

( Bagi yang berminat untuk mengoleksi bukunya, bisa hubungi aku di
Facebook : Iin Indrayani, yang ada di Indonesia atau juga di Taiwan )
Untuk tanya - tanya harga buku dan koleksi buku novel lainnya, tinggal hubungi langsung ya .... !!!
Salah satu koleksi buku :
- Telaga Hati Shifana : Rp.55.000,-
- Relentless Love       : Rp.70.000,-

Untuk melanjutkan membaca :

Klik Page 2
Klik Page 3
Klik Page 4
Klik Page 5
Klik Page 6
Klik Page 7


Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan dalam penulisan kami ......

Untuk melihat kegiatan kegiatan TBM LENTERA HATI  lihat saja  DI SINI ya ..........
Untuk melihat puisi - puisi lainnya silahkan klik DI SINI
Untuk membaca cerita atau cerpen silahkan klik DI SINI
Untuk download Software,Game,atau Video tingggal klik DI SINI
Bagi yang suka baca berita seputar Indramayu silahkan klik DI SINI
Untuk yang suka membaca Novel DI SINI

Terima Kasih sudah mengunjngi Blog kami TBM LENTERA HATI
Kami tunggu Kritik dan Sarannya  !!!
**
Untuk teman teman yang mempunyai cerpen, puisi, novel, dan lainnya juka ingin di publish di sini silahkan kirim file nya ke email : tbm.lenterahati@gmail.com

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form